} -->
SELAMAT DATANG DI BLOG FOBIA

Jumat, 16 Desember 2011

fobia pada perkawinan


Banyak orang berpikir bahwa perkawinan adalah sesuatu yang seperti orang beli barang. Lihat barang yang menarik, lalu sekali beli langsung beres. Padahal sebenarnya perkawinan itu perlu dibina, dipupuk agar makin langgeng dan makin saling mencintai.  Perkawinan yang hanya didasarkan fisik semata akan habis suatu saat karena kita akan menjadi tua dan keriput. Apakah saat kita tua dan keriput lalu kita akan cerai dan mencari pasangan baru yang lebih muda? tentu tidak bisa begitu bukan?
Banyak juga perkawinan yang pada mulainya merasa “tidak saling mencintai”, karena dijodohkan. Tapi karena bisa memupuk cinta, maka makin lama makin sayang satu sama lain. Tidak hanya terjadi saat perkawinan, orang berpacaran pun ada yang didasarkan karena sering bertemu dan kecocokan lalu timbullah rasa suka. Bisa juga cinta awalnya sangat menggebu-gebu, namun setelah 1 atau 2 tahun, karena tidak dipupuk malah berubah menjadi kebencian dan akhirnya pengin cerai. Bisa dilihat yang terjadi pada beberapa artis Indonesia.
Jadi rasa cinta memang seperti tanaman dapat tumbuh lebat dan dapat juga mati layu, tergantung bagaimana kita menumbuhkannya dan memupuknya.
Dari pengalaman terapi, biasanya cinta dalam perkawinan layu karena kedua belah pihak tidak bisa saling menyesuaikan. Ada hal yang tidak disukai pihak pria ataupun wanita. Ada yang sudah sadar ingin mengubah namun tidak bisa, ada juga yang belum sadar dan tidak mau berubah.  Ada juga yang merasa sudah berubah tapi secara tidak sadar sebetulnya masih melakukan hal-hal yang sama.
Jika perkawinan ingin langgeng, maka kedua belah pihak harus mau mengubah karakter yang saling tidak disukai oleh pihak satunya.  Misalnya istri boros bikin suami jengkel, atau istri pemarah membuat suami tidak betah di rumah. Jika sifat buruk dari kedua belah pihak sudah dibereskan, maka tidak ada lagi masalah yang akan timbul bukan? Sebetulnya simple, tapi memang karakter tidak mudah diubah.  Mengubah karakter  yang sudah terlalu berakar sama dengan mengubah phobia kecoa, tampaknya sepele tapi  seringkali sulit dan tidak bisa dilakukan sendiri. Kalaupun bisa butuh waktu yang lama dan prosesnya sengsara. Walau tidak semua seperti itu juga.
Jadi jika perkawinan anda tidak bahagia, coba lihat sifat-sifat apa yang tidak disukai oleh masing2 pasangan, dan coba dilist down, lalu buat kesepakatan untuk saling memperbaiki karakter2 masing-masing. Jika tidak bisa, maka mungkin sudah saatnya Anda minta bantuan Hipnoterapis professional untuk membantu mencari akar masalah dari karakter buruk Anda. Karena dalam kondisi normal, karakter harusnya bisa diubah, karena pikiran sadar harus pegang kendali. Namun jika sudah sulit diubah, maka kemungkinan besar ada program pikiran atau trauma yang harus dibereskan di bawah sadar Anda. Dengan hypnotherapy, akar masalah dari karakter buruk bisa diketahui dan dibereskan, sehingga Anda akan bisa memilik karakter yang lebih baik tanpa merasa dipaksa, yang memang tumbuh dari kesadaran di dalam diri sendiri, sehingga akan lebih nyaman dalam menjalaninya.
Sebetulnya yang lebih repot adalah kalau kita pikir karakter kita sudah baik, tapi ternyata secara tidak sadar kita masih terus melakukan hal-hal yang tidak baik. Seringkali diri kita tidak bisa melihat keburukan sendiri bukan? ini bisa diketahui dengan pengecekan pada bawah sadar Anda.
Apakah anda yakin anda sudah memiliki karakter yang baik 100%?  Tidak ada manusia yang bisa seperti itu bukan? Coba masing2 pihak akui bahwa pasti ada sifat buruk masing-masing, jika bensin ketemu percikan api, tentu akan kebakaran. Siapa yang salah? dua-duanya salah, baik bensin mapun percikan api. Tanpa keduanya tidak akan terjadi nyala api yang besar.  Maka baik bensin maupun percikan api, berubahlah jadi air yang sejuk dan menyatu. Ubahlah sifat buruk Anda dan nikmati perkawinan yang bahagia dan harmonis. Jika sulit mengubahnya, mintalah bantuan pihak ketiga demi kebahagian Anda.
Yang jelas, cerai tidak selalu menyelesaikan masalah, jika Anda memutuskan bercerai dan Anda memutuskan menikah lagi dengan orang lain dengan membawa karakter buruk Anda, apakah menurut Anda kejadian yang sama tidak akan terulang lagi? Dan apakah anda yakin pasangan baru anda tidak memiliki karakter buruk versi lain yang akan timbul nantinya? Dan yang paling penting, pikirkanlah perasaan anak-anak Anda. Saat anak anda kekurangan kasih sayang dari salah satu orang tua, maka si anak ketika remaja akan mencari kasih sayang dari orang luar, itulah biasanya yang menimbulkan pergaulan bebas yang kebablasan. Pikirkan juga biaya yang sudah anda keluarkan untuk membuat pesta perkawinan, minimal puluhan juta rupiah, ada juga yang ratusan juga rupiah, waktu tenaga dan biaya yang dulu anda habiskan untuk pacaran dengan jalan-jalan kesana kemari untuk menyenangkan pasangan. Saran saya, usahakanlah untuk mempertahankan perkawinan Anda, sebisa mungkin, toh banyak yang bisa, kenapa Anda tidak bisa?
Jika Anda memutuskan untuk menggunakan jasa hypnoteraphy, khususnya pada kami, maka syaratnya Anda harus memperkirakan masalah keluarga Anda datang dari mana. Jika masalahnya dari diri sendiri, maka cukup Anda sendiri yang diterapi. Namun jika masalahnya ada di kedua belah pihak, maka sebaiknya keduanya harus diterapi, karena jika hanya salah satu yang diterapi, satu sudah beres, bisa kambuh lagi karena ulah pasangannya yang belum dibereskan. Jika Anda tidak siap untuk diterapi kedua-duanya, saya sarankan jangan mengambil jasa hypnoterahpy, karena hasilnya berdasarkan pengalaman akan tidak efektif.  Bisa dibaratkan seseorang yang trauma karena diperkosa, setelah dibereskan, eh besoknya diperkosa lagi…Kecuali jika Anda sudah pisah rumah atau sudah bercerai yang jarang bertemu.  Ini juga berlaku bagi masalah anak dan keluarganya, karena seringkali masalah anak juga bisa timbul akibat ulah orang tuanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Recent Comments

Pengikut

Popular Posts

My Latest Twitts

Gambar tema oleh Storman. Diberdayakan oleh Blogger.

sms gratis


Make Widget